Senyum Sehat Semangat

Rabu, 29 April 2015

BAND DADAKAN KETIKA ACARA SEMINAR PASAR MODAL


Usut demi usut ternyata pada saat seminar kemaren butuh hiburan dan mahasiswa mahasiswi yang ikut dalam organisasi pasar modal berinisiatif untuk memunculkan hiburan berupa Band asal main hehe .... karena sistem dadakan ya begitulah... antara lain personilnya yaitu Faril naufal dan Muhammad Yusuf Amrullah... tapi justru dengan sistem dadakan dadakan seperti ini merupakan sistem yang bagus mengundang tawa para audience yang melihat dan menikmati hiburan ini....

Meski tanpa persiapan tapi inilah sebuah tantangan talenta yang menggelegar... hehe mulai bahasa alay nya ini...
Hal ini merupakan keunikan dari Organisasi ini yang tetaplah kompak walaupun tanpa harus ada persiapan :-)

Kamis, 16 April 2015

 

Putar Uang Pakai Sistem 'MMM' Mengandung Unsur Penipuan

Metrotvnews.com, Jakarta: Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran memutar uang dengan keuntungan tinggi yang kini tengah marak yakni MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) atau di Indonesia dikenal dengan Manusia Membantu Manusia.

"Masyarakat supaya hati-hati. Itu bukan lotere tapi lebih kepada program spekulasi dan tidak jelas," kata Sofyan, di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa, 7 April 2015 malam.

Menurutnya, aktivitas MMM lebih banyak mudharatnya dibanding memberi keuntungan bagi masyatakan. Dirinya menilai kegiatan ini mengandung unsur penipuan. Untuk itu, dirinya memandang perlu melakukan koordinasi dengan semua pihak, karena dirasa merupakan hal yang membahayakan masyarakat.

Sofyan mengatakan, selepas pulang kunjungan dari Rusia, pada Jumat, (10/4/2015), dia akan segera menggelar rapat koordinasi untuk membahas MMM. "Saya begitu pulang akan koordinasi dengan semua pihak. Kelihatannya itu enggak ada nilai tambahnya," ucapnya.

MMM sendiri menggunakan skema permainan uang berkedok komunitas ini mengajak masyarakat untuk menyetor sejumlah uang ke beberapa rekening (atau istilah mereka provide help/PH), dan nanti berharap ada sejumlah rekening juga yang menyetor uang kepada mereka (get help/GH) dengan keuntungan 30 persen.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, merasa masih harus melakukan edukasi terhadap masyarakat atas tawaran permainan uang yang menyesatkan seperti MMM ini.

"Dari kacamata perlindungan konsumen dan edukasi itu penting. Tapi di satu sisi kita perlu terus lakukan edukasi kepada masyarakat agar tak mudah, atau istilahnya, lebih selektif di dalam memilih kalau memang ada niat investasi di bidang keuangan," katanya.
AHL 
 
sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/08/382808/putar-uang-pakai-sistem-mmm-mengandung-unsur-penipuan


Bazar Buku Gramedia in UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa anggota KSPM mengadakan Bazar buku di gedung H, mereka sangat antusias bersemangat menjalankan aktifitasnya dalam aktif berorganisasi, adapun maksut lain dibalik itu semua yaitu mereka juga membuka :

- Pendaftaran Anggota Kspm Uin Walisongo Semarang, dan
- Pendaftaran Seminar Pasar Modal Syari'ah 



Inilah Peraih Predikat Bank Syariah Terbaik 2014


  
Berikut daftar pemenang Islamic Finance Awards 2014 :

Kategori 3rd Rank BUKU II ekuitas Rp1 triliun-5 triliun :
1. Top Growth Financing : PT Bank BRI Syariah
2. The Most Efficient : PT BNI Syariah
3. The Most Prudent : PT Bank BRI Syariah
4. The Most Profitable : PT BNI Syariah
Kategori 3rd Rank BUKU I ekuitas Rp100 miliar-Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : PT Panin Bank Syariah
2. Top Growth Funding : PT BJB Syariah
3. The Most Efficient : PT Bank Mega Syariah
4. The Most Prudent : PT Bank Mega Syariah
5. The Most Profitable : PT Maybank Syariah Indonesia
Kategori 3rd Rank Unit Usaha Syariah ekuitas lebih Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : BII Maybank Syariah
2. Top Growth Funding : BTN Syariah
3. The Most Efficient : CIMB Niaga Syariah
4. The Most Profitable : Bank Aceh Syariah
Kategori 3rd Rank Unit Usaha Syariah ekuitas kurang dari Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : Bank Kalbar Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Suslselbar Syariah
3. The Most Efficient : Bank Sulselbar Syariah
4. The Most Profitable : BTPN Syariah
Kategori 3rd Rank Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah (BPD) :
1. Top Growth Financing : Bank Kalbar Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Kalbar Syariah
3. The Most Efficient : Bank Nagari Sumbar Syariah
4. The Most Profitable : Bank Sulselbar Syariah
Kategori 2nd Rank BUKU I ekuitas Rp1 triliun-Rp5 triliun :
1. Top Growth Financing : PT BNI Syariah
2. Top Growth Funding : PT BNI Syariah
3. The Most Efficient : PT BRI Syariah
4. The Most Prudent : PT Bank Syariah Mandiri
5. The Most Profitable : PT Bank Muamalat Indonesia
Karegori 2nd Rank BUKU I ekuitas Rp100 miliar-Rp1 triliun :
1. Top Growth financing : BJB Syariah
2. Top Growth Funding : PT Panin Bank Syariah
3. The Most Efficient : PT Bank Mega Syariah
4. The Most Prudent : PT Panin Bank Syariah
5. The Most Profitable : PT Panin Bank Syariah
Kategori 2nd Rank Unit Usaha Syariah ekuitas lebih Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : Bank Permata Syariah
2. Top Growth Funding : CIMB Niaga Syariah
3. The Most Efficient : Bank Aceh Syariah
4. The Most Profitable : Bank Sumut Syariah
Kategori 2nd Rank Unit Usaha Syariah ekuitas kurang dari Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : BTPN Syariah
2. Top Growth Funding : OCBC NISP Syariah
3. The Most Efficient : Bank Kaltim Syariah
4. The Most Profitable : Bank Kaltim Syariah
Kategori 2nd Rank Unit Usaha Syariah BPD :
1. Top Growth Financing : Bank Sumut Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Sulselbar Syariah
3. The Most Efficient : Bank Sulselbar Syariah
4. The Most Profitable : Bank Nagari Sumbar Syariah
Kategori 1st Rank BUKU II ekuitas Rp1 triliun-Rp5 triliun :
1. Top Growth Financing : Bank Muamalat Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Muamalat Syariah
3. The Most Efficient : Bank Syariah Mandiri
4. The Most Prudent : BNI Syariah
5. The Most Profitable : Bank Syariah Mandiri
Kategori 1st Rank BUKU 1 ekuitas Rp100 miliar-Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : Bank Mega Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Mega Syariah
3. The Most Efficient : Panin Bank Syariah
4. The Most Prudent : BCA Syariah
5. The Most Profitable : Bank Mega Syariah
Kategori 1st Rank Unit Usaha Syariah lebih Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : CIMB Niaga Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Permata Syariah
3. The Most Efficient : Bank Nagari Sumbar Syariah
4. The Most Profitable : Bank Nagari Sumbar Syariah
Kategori 1st Rank Unit Usaha Syariah ekuitas kurang dari Rp1 triliun :
1. Top Growth Financing : OCBC NISP Syariah
2. Top Funding : BTPN Syariah
3. The Most Eficient : Bank Sinarmas Syariah
4. The Most Profitable : Bank Sinarmas Syariah
Kategori 1st Rank Unit Usaha Syariah BPD :
1. Top Growth Financing : Bank Nagari Syariah
2. Top Growth Funding : Bank Aceh Syariah
3. The Most Efficient : Bank Kalbar Syariah
4. The Most Profitable : Bank Kalbar Syariah
Special Awards, Islamic Finance of the Year :
1. Indonesia Eximbank (LPEI)
2. PT Intan Baruprana Finance
3. PT Adira Dinamika Finance Syariah
4. BTPN Syariah
5. Indonesia Eximbank (LPEI) & Indo Kordsa Group

Rabu, 15 April 2015

Eksistensi Akuntansi Syariah sering dipertanyakan , begitu pula dengan perannya. Apakah Akuntansi Syariah memang harus ada atau tidak ? Bukankah akuntansi itu pada dasarnya sama saja maksud dan tujuannya ? Kalau memang beda , di mana letak perbedaannya dan kenapa harus berbeda ?

Definisi Akuntansi Syariah

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan hal yang wajar. Akan tetapi tidak semuanya benar. Sebenarnya , secara alamiah pengertian Akuntansi Syariah dapat dilihat dari akar katanya yaitu akuntansi dan syariah. Definisi dari kata akuntansi merupakan identifikasi transaksi yang berlanjut menjadi langkah-langkah sehingga diperoleh sebuah informasi yaitu laporan keuangan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan pada para pengguna laporan keuangan baik eksternal maupun internal.
Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah
Sedangkan definisi dari kata syariah sendiri itu adalah aturan-aturan yang telah Allah SWT tetapkan untuk dipatuhi oleh seluruh umat manusia dalam melaksanakan segala bentuk aktivitas di dunia. Jadi , Akuntansi Syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi yang berdasarkan transaksi yang dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Oleh sebab itulah, keberadaan Akuntansi Syariah sangat diperlukan dalam menunjang dan mendukung suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan syariah, karena tidak mungkin dapat diterapkan Akuntansi Syariah apabila transaksi yang akan dicatat oleh proses akuntansi itu tidak berdasarkan syariah. Untuk lebih memudahkan dalam memahami akuntansi syariah maka dibutuhkan sebuah pemahaman yang benar-benar berkaitan dengan Islam beserta substansinya pada kehidupan manusia.

Perkembangan Transaksi Akuntansi Syariah

Saat ini perkembangan yang begitu pesat pada kegiatan usaha dan lembaga keuangan ( misalnya bank, asuransi, pasar modal, dan sebagainya ) yang berbasis syariah. Perkembangan pemikiran akuntansi syariah juga semakin berkembang, di mana yang ditandai oleh makin diterimanya prinsip-prinsip transaksi syariah di dunia Internasional.
Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah
Kekuatan yang berawal dari penerapan transaksi syariah dimotori oleh sistem perbankan syariah dan kemudian baru akan dilanjutkan dengna sektor lainnya. Sistem perbankan syariah ini mempunyai sebuah perjalanan yang telah terekam begitu panjang. Yang diawali dengan Mit Ghmar Local Saving Bank di kota Mesir pada tahun 1963, lalu diambil alih dan direstrukturisasi oleh Pemerintah mesir menjadi Nasser Sosial Bank pada tahun 1972. Perkembangan tentang perbankan syariah masih terus berlanjut , bukan hanya di negara-negara Timur Tengah melainkan di negara Uni Eropa seperti Luksemburg , Swiss, dan Denmark. Perkembangan ini pun juga melebar di negara-negara Asia Tenggara yang secara mayoriti penduduknya itu beragama Islam. Di Malaysia , bank syariah yang pertama kali didirikan pada tahun 1982 sementara di Indonesia terjadi pada 9 tahun kemudian, dengan pendirian Bank Muamalat Indonesia tahun 1991.
Sektor syariah yang sedang mengalami perkembangan adalah transaksi yang bersifat investasi dan lembaga keuangan yang non-bank seperti Obligasi Syariah, Pasar Modal Syariah, Pendanaan Proyek Syariah, dan Dana Pensiun Syariah. Transaksi ini masih terus mengalami peningkatan. Di tengah berkembang pesatnya transaksi syariah ini , maka kebutuhan masyarakat atas akuntansi syariah semakin meningkat. Jadi , ada dua alasan yang pokok dalam keberadaan akuntansi yaitu pertama adalah suatu tuntutan atas pelaksanaan syariah dan kedua adalah adanya suatu kebutuhan yang disebabkan perkembangan transaksi Akuntansi Syariah yang begitu pesat.

Artikel Ekonomi Islam

Etika Bisnis dalam Perspektif Islam

Oleh:
Ahmad Dzawil Faza
(IsEF SEBI, Koordinator Komisariat Tangerang FoSSEI Jabodetabek)

Bisnis merupakan salah satu dari sekian jalan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Artinya Allah SWT telah memberikan arahan bagi hamba – Nya untuk melakukan bisnis. Dalam Islam sendiri terdapat aturan maupun etika dalam melakukan bisnis. Kita sudah diberikan contoh riil oleh Rasulullah SAW.bagaimana beliau melakukan bisnis dengan cara berdagang. Bahkan hal tersebut telah dilakukannya dari kecil ketika diajak pamannya Abu Thalib untuk berdagang ke Syam. Dan dimana ketika seorang saudagar wanita kaya yakni Siti Khadijah r.a mempercayai beliau untuk menjual dagangannya kepasar maka, Rasulullah pun melaksanakannya dengan kejujuran dan kesungguhan.
Dalam pandangan Islam terdapat aturan ataupun etika yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mau melakukan bisnis apalagi dia adalah seorang mukmin. Seorang mukmin dalam berbisnis jangan sampai melakukan tindakan – tindakan yang bertentangan dengan syariat. Rasulullah SAW.banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis, di antaranya ialah: Pertama, bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani). Kedua, dalam Islam tidak hanya mengejar keuntungan saja (profit oriented) tapi, juga harus memperhatikan sikap ta’awun (tolong – menolong) diantara kita sebagai implikasi sosial bisnis. Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad SAW sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi bersabda, “Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”. Dalam hadis riwayat Abu Dzar, Rasulullah saw mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan memperdulikannya nanti di hari kiamat (H.R. Muslim). Keempat, bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang bathil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu” (QS. 4: 29). Kelima, bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS. al-Baqarah:: 278) dan masih banyak lagi etika ataupun petunjuk bisnis dalam Islam. Semua yang disebutkan diatas harus benar – benar dilakukan agar apa yang kita lakukan mendapat ridho- Nya.
Selain kita berhubungan dengan manusia yang lain (hablum minannas) kita juga harus menjalin hubungan dengan Sang Khaliq (hablum minallah), sehingga dalam setiap tindakan kita merasa ada yang mengawasi yakni Allah SWT. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini karena bisnis dalam Islam tidak semata – mata orientasi dunia tetapi harus punya visi akhirat yang jelas. Dengan kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika dalam bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam. Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak  harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan sebab, bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya, jika  oreientasi bisnis dan upaya investasi  akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Allah SWT), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan kita didunia yang dibisniskan (diniatkan sebagai ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.
Jika sekiranya kaum muslimin mengetahui dan memahami apa saja yang harus ada pada pribadi pembisnis yang sesuai dengan dustur yang telah ada ( Al- Qur’an dan Al- hadits), maka niscaya akan tercipta suasana yang harmonis serta akan terjalin ukhuwwah Islamiyah diantara kita. Dan hanya kepada –Nya lah semua urusan dikembalikan. Yaa Illaahi Anta maqshudi wa ridhooka mathlubi. Wallahua’lam.

Rabu, 08 April 2015

Pengurus KSPM 2015 Resmi Dilantik

1532132_1419665738333257_8428695830713630901_n-620x330
Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UIN Walisongo Semarang melaksanakan pelantikan kepengurusan baru masa bakti 2015/2016. Sabtu, (07/03/2015).
Acara yang dilaksanakan di Auditorium I lantai 2 Kampus I UIN Walisongo Semarang ini dihadiri oleh Wakil Dekan III Khoirul Anwar, Heni Yuningrum, serta Saefullah yang juga sebagai pembimbing KSPM.
Pelantikan besar-besaran ini, diselenggarakan untuk memompa semangat anggota KSPM dalam berproses setelah dilantik.
“Pelantikan kali ini, memang sengaja saya buat agak meriah, harapan saya, bisa menjadi pemacu semangat anggota dalam berproses nantinya” tutur Renaldi sebagai ketua terpilih KSPM.
Renaldy juga berharap agar KSPM bisa lebih baik lagi, hal ini dikarenakan, FEBI membuka prodi baru S1 Perbankan Syariah, sehingga itu dianggap sebagai tantangan agar kedepannya KSPM bisa lebih menampakkan eksistensinya di tengah jurusan yang semakin banyak.
“Untuk menyambut Program baru yang akan datang yakni Akuntansi dan S1 Perbankan Syari`ah. Dalam kepengurusannya kedepan nanti, Rinaldy berharap (KSPM) dapat lebih baik lagi, Walaupun sekarang ini sudah bagus, sudah baik dan sudah ada peningkatan.” Tambahnya dengan semangat menggebu. (Mustaghfirin).
Sumber :  http://lpminvest.com/

FEBI Bentuk Dua Lembaga Baru



lpminvest.com- Dalam ranah perekonomian masa kini, manusia dituntut untuk menjadi seorang ekonom yang cerdas dan kreatif, ekonom yang bukan hanya mengandalkan gaji dari pekerjaannya. Sebagai usaha untuk mewujudkan harapan tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo menggagas dua lembaga baru yaitu Lembaga Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (LPK2) dan Lembaga Riset Ekonomi Islam (LREI). Kamis, (5/3/2015).
”Dimulai sedini mungkin. Agar kami dapat menularkan virus entrepreneur yang berwawasan luas kepada mahasiswa. Hidup itu tidak sekedar menjadi pegawai,” ujar Turmudhi selaku ketua LPK2. Kamis, (5/3/2015).
Dibentuknya LPK2 sendiri dilatarbelakangi oleh kegelisahan para Dosen FEBI dengan para alumni FEBI yang berorientasi sempit, hanya menjadi karyawan maupun pegawai lembaga keuangan saja. Akan lebih berharga jika para alumni bisa menjadi pelaku-pelaku ekonomi. Terutama menjadi pengusaha muslim yang sukses.
Seperti yang dikatakan oleh Turmudhi, bahwa membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya berorientasi mencari pekerjaan merupakan tanggungjawab Fakultas.
”Selain memiliki tujuan dari sudut pandang umum, LPK2 mempunyai tujuan yang dilihat dari sudut agama. FEBI menginginkan alumninya tidak melakukan korupsi, tama’, bahkan mencuri atau segala sesuatu yang bisa menjadikan ‘sampah’ di mata masyarakat dan tidak sesuai dengan ajaran agama.” Tutur Turmudhi ketika ditemui kru Invest.
”Ekonomi Islam mengutamakan kesejahteraan di dunia dan di Akhirat,” Tambahnya.
LPK2 berdiri pada tanggal 25 Agustus 2014 berdasarkan SK Dekan No. In 0606/KP. 07.6/1902/2014. LPK2 sedang dalam proses pengembangan agar bisa menjadi lembaga yang maju dan berhasil merealisasikan visi misinya. Lembaga ini memang belum banyak diketahui oleh mahasiswa FEBI. Namun Fakultas sudah menyusun perencanaan agar tujuan-tujuan LPK2 terwujud. Misalnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan usaha seperti bazar agar mahasiswa bisa belajar marketting secara langsung.
Wacana LREI
Sementara itu, terkait dengan Lembaga Riset Ekonomi Islam FEBI, ternyata lembaga tersebut belum diresmikan dan masih menjadi wacana.
”Saya belum menerima SK dari pak Dekan, jadi saya belum berani memberikan komentar apapun. Namun LREI ini sudah kami rencanakan sejak lama,” Ujar Saifullah, salah satu penggagas LREI ketika diwawancarai kru Invest.
Pada dasarnya LREI dicetuskan tak lain untuk membangun nalar kritis mahasiswa FEBI, yang tidak hanya melakukan riset sebagai syarat kelulusan sarjana. (Uyun/Niswa­_Invest).
UIN WALISONGO RESMI TAMBAH 2 PRODI BARU
SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo resmi menambah dua program studi baru pada Fakultas Ekonomi Bisnis FEBI). Dua prodi baru tersebut,  S1 Akuntansi Syariah dan S1 Perbankan Syariah sudah resmi dibuka sejak 23 Januari 2015.
Rektor UIN Walisongo Prof Muhibbin menjelaskan, izin operasional dua prodi itu sesuai surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 452 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015.
“Kami optimistis dua program baru ini akan diminati. Apalagi, tahun lalu program Studi Ekonomi Islam juga banyak peminatnya,” kata dia, Rabu (11/2).
Rencananya, dua program studi tersebutakan membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru, SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN yang akan dilaksanakan serentak tahun 2015 ini.  Muhibbin berharap, dua prodi itu akan memperkuat program-program studi di lingkungan FEBI UIN Walisongo Semarang. (MS-06)


Profil FEBI UIN Walisongo

Pendahuluan
Pendidikan nasional memiliki tiga dimensi tujuan; (a) pengembangan kepribadian peserta didik, (b) pembinaan peserta didik agar menjadi warga masyarakat dan negara yang baik, (c) penyiapan peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kemampuan dan ketrampilan yang fungsional bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakatnya. Dua dimensi tujuan yang disebut pertama merupakan tujuan instrinsik dari pendidikan, sedangkan tujuan yang disebut terakhir menunjuk pada dimensi tujuan instrumental, yaitu pendidikan sebagai wahana atau instrumen bagi perbaikan taraf hidup dan peningkatan pembangunan.
Perkembangan ilmu ekonomi yang begitu pesat dan
mengalami update setiap saat masih dirasa belum memadai untuk merespon permasalahan ekonomi yang semakin komplek. Ilmu ekonomi yang bersifat positivistik dapat menganalisa secara cerdas setiap problematika ekonomi. Kemajuan dunia akademis ilmu ekonomi mampu malahirkan para pengamat jitu masalah ekonomi. Tetapi belum mampu membentuk para pelaku ekonomi yang handal yang secara makro dapat menciptakan kesejahteraan. Ini terbukti dengan semakin banyaknya ahli ekonomi, kesejahteran belum dapat dirasakan mayoritas penduduk dunia.
Profil ini menyajikan gambaran umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo sebagai bagian dari dunia perguruan tinggi yang mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ilmu ekonomi dan bisnis Islam. Profil ini dapat menjadi informasi awal sekaligus bahan kajian untuk koreksi konstruktif dari pihak-pihak terkait bagi pengembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Walisongo Semarang.
Latar Belakang Terbentuknya FEBIn IAIN Walisongo
Problematika perekonomian rakyat semisal kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi yang melebar tak kunjung teratasi. Beberapa tawaran konsep baik teoritis maupun praktis dalam teoriekonomi konvensional yang didominasi paham neoklasikal banyak bermunculan dalam kajian ekonomi. Namun seolah tidak mau kalah, problematika perekonomian semakin rumit dan terus melaju seiring dengan maraknya kajian tersebut. Kondisi demikian menimbulkan semacam keputusasaan terhadap teori ekonomi konvensional yang kapitalistis dengan munculnya pernyataan bahwa teori ekonomi telah mati. Murasa Sarkaniputra memperkuat statemen ini dengan mengungkap berbagai tulisan ahli ekonomi sejak awal 1940-an dimulai oleh Joseph Schumpeter dengan bukunya Capitalism, Socialism and Democracy, disusul generasi berikutnya seperti Daniel Bell dan Irving Kristol dalam The Crisis in Economic Theory, Mahbub Ul Haq dalamthe Poverty Curtain: Choice for the Third World,Michael P Todaro dalamEconomic Development in the Third World, Umar Vadillo dalamThe Ends of Economics: an Islamic Critique of Economicsdan yang lainnya menyebutkan bahwa teori ekonomi telah masuk dalam saat krisis. Pada umumnya harapan akan teori baru ditumpukan pada wacana sistem ekonomi dengan teori baru, dalam hal ini adalah khazanah ekonomi Islam.
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang memiliki kewajiban moral didaktif untuk menawarkan sistem ekonomi syari’ah (Islam) sebagai pilar ekonomi Indonesia Baru menggantikan sistem ekonomi konvensional yang telah gagal membangun perekonomian Indonesia. Kewajiban untuk menawarkan sistem Ekonomi dan Bisnis Islam yang tidak hanya sebatas pada konsepsi akan tetapi lebih dari itu hingga pada implementasi mengupayakan ketersediaan sumber daya manusia yang mampu menerjemahkan syari’ah kedalam relung – relung perniagaan sistem ekonomi masyarakat.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang berdiri pada tanggal 13 Desember 2013, diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Suryadharma Ali.
Berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dilatarbelakangi beberapa pertimbangan sebagai berikut:
  1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah jalur pendidikan yang aplikatif dan sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan bidang ekonomi khususnya sektor perbankan Nasioanl serta memenuhi tantangan perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat modern saat ini dan akan datang.
  2. Banyaknya bank-bank konvensional yang membuka layanan syariah, disamping tentu telah banyaknya lahir bank-bank syariah baru. Saat ini tercatat beberapa bank umum yang telah membuka pelayanan syari’ah yakni Bank IFI, Bank Syari’ah Danamon, BRI Syari’ah, BCA Syari’ah, dan lain-lain. Dan tentunya semakin semaraknya masyarakat mendirikan Bank Perkreditan Syari’ah (BPRS) dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) menjadi bukti bahwa sistem perbankan syari’ah mulai diterima dan bahkan akan menjadi sistem perbankan alternatif. Hal itu menunjukkan bahwa akan terus banyak dibutuhkan dan diperlukan tenaga-tenaga profesional perbankan syari’ah pada saat ini maupun akan datang.
  3. Banyaknya lulusan Madrasah Aliyah maupun SMU yang lebih memilih kuliah ke perguruan tinggi umum hanya dikarenakan program studi perguruan tinggi umum terlihat lebih prospektif, lebih marketable dan menjanjikan bidang lapangan kerja yang lebih luas. Padahal baik lulusan MA ataupun SMU merupakan basic-source calon mahasiswa. Oleh karenanya diperlukan terobosan pembukaan program studi baru di lingkungan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang lebih aplikatif dan ditunjang dengan jaringan pengelolaan dan pemagangan yang profesional.
  4. Keberadaan tenaga ahli ekonomi dan perbankan Syari’ah semakin diperlukan. Hal tersebut terlihat dari semakin banyaknya bank-bank umum konvensional yang membuka pelayanan syari’ah.
  5. IAIN Walisongo terletak di wilayah sentra ekonomi dan kawasan industri yang banyak dikelilingi berbagai jenis industri, unit usaha serta berbagai lembaga keuangan. Wilayah ini sangat kondusif bagi kegiatan akademis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Didirikannya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Walisongo menjadi semacam simbiosis mutualisme antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.
Sedangkan Peran pokok Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang  yang lain terkait dengan pembangunan perekonomian nasional antara lain yaitu:
Pertama, luasnya sektor lapangan kerja lulusan di sektor Ekonomi dan Bisnis Islam yang sedang tumbuh secara dinamis dari tahun ke tahun.
Kedua, Fakultas ini secara aktif memberikan masukan kepada penyusun regulasi keuangan syariah terutama tentang perlunya muatan etika dan kaidah-kaidah keislaman.
Ketiga, keberadaan fakultas ini dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia keuangan syariah yang berkarakter dan berbudi tinggi dengan mempertahankan ruh keislaman dan keilmuwan yang memadai. Lulusan fakultas ini mampu menjawab permasalahan di lapangan secara konkret karena memiliki dasar keislaman yang kental sehingga menjadi pembeda utama dibanding kompetitor lainnya. Karakter keislaman tidak hanya dimunculkan pada konten keislaman pada mata kuliah yang diajarkan tetapi didukung dengan mata kuliah keislaman secara khusus. Hal ini dipertegas dengan mata kuliah aplikatif yakni menunjukkan dan mengembangkan keilmuwan manajerial dengan ditopang seutuhnya nilai-nilai keislaman di kondisi riil di masyarakat.